Objek Wisata Pangandaran Selain Pantai Pangandaran, Green Canyon dan Gua Keramat.

Ini adalah cerita pengalaman gue ke tempat wisata di Pangandaran paling hits yang ternyata selain ada Pantai Pangandaran dan Green Canyon ada juga Citumang Green Valley, Pantai Batu Hiu dan Gua Parat atau Gua Keramat.

Tapi sebelum masuk ke pokok cerita, gue mau kasih tau dulu kalau ini adalah pengalaman jalan-jalan gue di tahun 2015 yang sebenarnya sudah pernah di publish di blog lama gue.

Jadi watermark tulisan alviblog.com di setiap foto itu menunjukkan alamat blog gue pada saat itu.

Baca juga : Kembali ke WordPress Gratisan

Seperti yang tertulis diatas, di tulisan kali ini gue mau share pengalaman gue wisata di Pangandaran.

Kalian tau gak sih Pangandaran itu apa dan dimana?

Jadi, Pangandaran adalah nama sebuah Kabupaten di Provinsi Jawa Barat. Berbatasan dengan Kabupaten Ciamis di utara, Kabupaten Cilacap di timur, Samudera Hindia di selatan dan Kabupaten Tasikmalaya di barat.

Posisinya tidak jauh dari Provinsi Jawa Tengah.

Tapi yang dimaksud “tidak jauh” di atas maksudnya adalah jika dilihat dari peta ya.

Jadi jangan berpikir untuk naik sepeda motor atau jalan kaki dari Jawa Tengah ke Pangandaran ya. Apa lagi kalau Jawa Tengahnya adalah Jepara, Blora atau Wonogiri. Bisa balik kanan bubar jalan kalian nanti.

Waktu itu (14/06/2015) gue pergi ke Pangandaran (dari Planet Bekasi) dalam rangka liburan bersama karyawan kantor gue.

Kami sepakat untuk pergi ke Pangandaran karena kami penasaran dengan tempat yang katanya eksotis banget yang bernama Green Canyon.

Pernah denger tentang Green Canyon?

Kalo belum pernah silahkan baca tulisan ini sampai habis. Gue jamin begitu kalian lihat foto-foto dibawah akan membuat kalian langsung pengen datang ke Pangandaran.

Sebelum lanjut bacanya silahkan subscribe blog ini terlebih dahulu untuk mendapatkan artikel terbaru dari Alvi Punya Cerita dengan cara masukkan email kalian lalu klik berlangganan. Thank you yang sudah subscribe atau berlangganan. Yuk lanjut bacanya.

Awalnya kami memang bertujuan untuk ke Green Canyon saja. Tapi setelah menghubungi pihak Event Organizer ternyata selain Green Canyon, Pangandaran memiliki banyak tempat wisata yang katanya dijamin akan seru banget.

Wiiiih.. Langsung penasaran banget gue waktu dikasih tau kaya itu.

Oke langsung lompat ke hari H jalan-jalan ya.

Kami berangkat dari Bekasi pukul 23.00 WIB dan sampai di Pangandaran pukul 06.00 WIB. Berapa jam itu? Silahkan hitung sendiri. Hehe.

Yaudah gue hitungin.

Sekitar 7 jam perjalanan ya teman-teman.

Pukul 06.00 WIB kami tiba di sebuah rumah makan sekaligus kamar mandi umum untuk makan dan mandi.

Yaiya lah. Masa iya untuk bikin eskaceka.

Setelah sarapan dan mandi kami langsung memulai perjalanan wisata kami mengunjungi satu demi satu tempat sesuai yang sudah dijadwalkan oleh Event Organizer.

1. Green Canyon / Cukang Taneuh

Tujuan pertama kami adalah Green Canyon atau Cukang Taneuh. Diberi nama Green Canyon karena memang pemandangannya mirip dengan Green Canyon di Amerika.

Di Green Canyon atau Cukang Taneuh kami diajak untuk naik perahu menyusur sungai yang diapit oleh dinding-dinding tebing yang sangat tinggi dan hijau. Jujur, pada saat itu gue benar-benar sampai takjub banget. Keren banget tempatnya.

Dan ini dia foto – foto keseruan kami di Green Canyon / Cukang Taneuh.

2. Citumang Green Valley

Masih dihari yang sama dan masih di tempat yang memiliki unsur hijau pada namanya. Setelah dari Green Canyon kami langsung pergi ke obyek wisata Pangandaran yang gak kalah asiknya juga yaitu Citumang Green Valley.

Kalau di Green Canyon kami diajak untuk menyusuri sungai dengan sebuah perahu, di Citumang Green Valley kami diajak menyusuri sungai yang membelah hutan jati dari huli hingga ke hilir hanya dengan jaket pelampung. Atau biasa disebut juga dengan body rafting.

Dimulai dari bagian sungai dengan aliran yang lumayan deras (tapi tidak terlalu dalam) hingga ke bagian sungai yang sangat tenang dan luas (tapi dalam). Kami juga masuk ke dalam gue dan ditantang untuk lompat dari sebuah tebing dengan ketinggian hampir 10 meter.

Gue nyoba lompat dan gue gak akan pernah bisa untuk lupain sensasinya. Kalian wajib coba. Sayangnya foto waktu gue lagi terjun dari tebing gak ada.

Jujur, yang gue rasakan adalah justru ketika sampai di bagian sungai yang tenang gue merasa agak parno karena selain lumayan sepi dan saat itu ada beberapa biawak yang berenang di sekitar kami, gue juga sadar banget kalau di situ sungainya dalam banget.

Entah kenapa saat itu terbayang gimana kalau tiba-tiba ada dinosaurus keluar dari dalam sungai. hahaha.

Tapi begitu diajak untuk berbaring dan membentuk posisi lingkaran besar baru seketika gue benar-benar merasakan rileks yang luar biasa.

Orang pada menyebutnya kembali ke alam. Tapi gue menyebutnya pulang ke alam.

Karena sebenarnya menurut gue rumah manusia yang sebenarnya adalah alam yang masih asri seperti itu. Jauh dari kebisingan ibu kota dan ambisi untuk mengejar kekayaan. Haseekk.

Ini dia foto – fotonya. Maaf banget kalau kurang bagus gambarnya. Soalnya pindahan dari blogger. Kalau mau tau gue yang mana, gue adalah cowok gembul yang pakai celana kolor warna biru langit.

3. Pantai Batu Hiu

Masih di hari yang sama. Setelah dari Citumang Green Valley kami melanjutkan wisata ke Pantai Batu Hiu untuk menikmati sunset sebelum pulang ke hotel untuk beristirahat.

Kenapa disebut Pantai Batu Hiu, karena di laut di pantai tersebut terdapat batu yang menyerupai sirip ikan hiu.

Ini dia foto – fotonya.

Oh iya, gue udah ganti celana kolor ya. Tapi masih warna biru juga warnanya.


Setelah seharian berwisata ria di Pangandaran akhirnya kami pulang ke hotel untuk beristirahat. Perlu gue tampilkan juga fotonya? Oke.. Oke. Oke..

Sorry gue lupa hotel tempat gue menginap namanya hotel apa. Pokoknya ini hotel dekat dengan Pantai Pangandaran.

Buat yang mau caru hotel di daerah Pangandaran bisa booking melalui Agoda. Klik saja banner di bawah ini untuk dapatkan diskon hotel.

4. Pantai Pangandaran

Keesokan harinya jadwal kami adalah jalan – jalan santai di Pantai Pangandaran yang tidak jauh dari hotel. Tapi di Pantai Pangandaran kami tidak berlama-lama dan langsung ke tujuan berikutnya menggunakan perahu.

Sorry gak ada fotonya ya teman-teman. Saking asiknya menikmati pemandangan disana yang sangat indah dan tiba-tiba disuruh naik keatas perahu.

5. Gua Parat atau Gua Keramat

Dari Pantai Pangandaran kami langsung naik perahu bermotor untuk menuju ke pulau penangkaran kera yang didalamnya terdapat tujuan wisata Gua Parat atau Gua Keramat.

Dikutip dari mypangandaran.com, Menurut cerita gua ini dahulunya merupakan untuk bertapa dan bersemedi oleh beberapa Pangeran dari Mesir yaitu Pengeran Kesepuluh (Syech Ahmad), Pangeran Kanoman (Syech Muhammad), Pangeran Maja Agung dan Pangeran Raja Sumende. Pangeran Maja Agung mempunyai istri empat yang salah satu istrinya bernama Dewi Cimilar Putri Jin, mempunyai seorang Putri bernama Dewi Ranggasmara.

Untuk kalian yang mau baca selengkapnya tentang Legenda Gua Keramat / Parat bisa klik disini.

Sebenarnya sebutan Gua Keramat / Parat tidak mengartikan bahwa parat itu berarti keramat.

Parat adalah Bahasa Sunda yang artinya tembus. Karena gua parat memang bisa dimasuki dari dua mulut gua yang saling tembus.

Nah kenapa disebut keramat, karena di gua tersebut terdapat petilasan yang dianggap keramat yang legenda lengkapnya bisa kalian baca disini.

Di dalam gua ada banyak stalaktit dan stalagmit. Ada yang disebut batu kelamin atau batu jodoh, ada juga yang disebut batu paha ayam. Batuan tersebut sebenarnya adalah stalaktit yang diberi nama sesuai dengan bentuknya untuk menambah keunikan dari objek wisata tersebut.

Batu kelamin atau batu jodoh sendiri dipercaya warga bahwa siapapun yang belum mendapat jodoh bisa dimudahkan untuk mendapat jodoh.

Caranya adalah dengan menyentuh batu dengan bentuk kelamin yang berlawanan dengan kelamin kita. Jadi yang cowok pegang batu jodoh wanita, dan yang cewek pegang batu jodoh pria.

Tapi sayangnya ketika gue berfoto dengan batu kelamin tersebut malah yang gue pegang adalah batu pria. Huhuhu.

Selain ada batu paha ayam dan batu jodoh ada juga batu cikaracak. Kenapa dicebut batu cikaracak? Ada peribahasa Sunda yang berbunyi “Cikaracak ninggang batu laun-laun jadi legok,” yang artinya adalah “Sekeras-kerasnya batu kena tetesan air pasti bolong.”

Nah batu itu berbentuk seperti mangkuk yang diatasnya ada stalaktit yang tetesannya selalu mengenai batu itu selama ratusan tahun hingga akhirnya membentuk cekungan seperti mangkuk.

Tapi batu cikaracak tersebut juga punya banyak sebutan. Ada yang bilang batu tersebut adalah kaca benggalanya Mak Lampir waktu sembunyi di dalam gua. Ada yang bilang juga air pada batu tersebut jika untuk cuci muka bisa membuat awet muda.

Seru deh pokoknya dengerin pemandu wisatanya. Bikin gue waktu itu berhalusinasi banyak hal.

Gua tersebut sangatlah gelap karena tidak dilengkapi dengan penerangan. Jadi kalian dihimbau untuk membawa senter.

Tapi buat yang tidak bawa senter atau yang HPnya lowbat sehingga tidak bisa menyalakan flash tidak perlu khawatir karena ada warga yang menyewakan senter dengan tarif Rp 5.000 alias goceng pada saat itu.

Gua tersebut dihuni oleh kelelawar dan Landak Jawa (Hystrix javanica). Bahkan ada landak yang diberi nama Joni dan Lince. Menurut warga awalnya di gua tersebut hanya tinggal sepasang landak yang diberi nama Joni dan Lince.

Tapi karena disana mendukung untuk landak tersebut berkembang biak maka akhirnya Bapak Joni dan Ibu Lince akhirnya memiliki banyak keturunan. Dan mereka pun hidup bahagia.

Kalau di dalam gua ada landak dan kelelawar, di luar gua ada monyet yang sangat banyak. Karena memang lokasi gua keramat ini ada di pulau penangkaran kera jadi kalian harus hati-hati dengan keberadaan kera yang mengintai kalian mengharapkan kalian memberi makanan.

Kalian diminta untuk tidak menenteng apapun dan dianjurkan jika bertemu monyet kalian harus mengangkat kedua tangan untuk memberi tau monyet kalau kalian tidak membawa makanan.

Jangan membawa kantung plastik apapun karena akan direbut oleh si monyet karena mereka mengira kantung plastik tersebut berisi makanan.

Dan uniknya dari monyet-monyet disana adalah monyet-monyet disana tidak tidak suka dengan air mineral. Mereka sangat suka dengan minuman berwarna dan bersoda. hehe. Lucu ya.

Karena namanya adalah gua keramat, jadi saran gue untuk kalian yang mau ke sana lebih baik ketika berada di pulau ini kalian jangan aneh-aneh.

Soalnya lumayan seram auranya disana. Apa lagi waktu di dalam gua dan di dekat makom. Ya namanya juga gua keramat. Kalau namanya gua keramas boleh lah aneh-aneh. hihihi.

Buat yang gak tau makom, jadi makom adalah makam yang tidak ada jenazah didalamnya yang didirikan dengan tujuan untuk mengenang sesuatu ada seseorang. Dan makom ini ada karena untuk mengenang para pangeran dari Mesir yang bersemedi di gua tersebut hingga akhir hayatnya.

Dan ini dia foto – foto kami selama di gua keramat atau gua parat.

Setelah dari Gue Parat atau Gue Keramat kami kembali ke Pantai Pangandaran dengan perahu motor lalu kembali ke hotel lalu pulang deh ke Bekasi.

Nah itulah sedikit cerita jalan-jalan gue mengintip betapa indahnya Pangandaran.

Untuk biayanya gak terlalu mahal. Kalau gak salah budget per orang sekitar Rp 1.200.000,- dengan jumlah peserta sekitar 30 orang.

Sudah termasuk transport, hotel, makan 7x, tiket masuk obyek wisata dan sewa perahu.

Biaya bisa jauh lebih murah jika kalian tidak menggunakan event organizer dan menggunakan bus dan hotel yang lebih murah serta membawa makan sendiri dari rumah. Karena sebenarnya biasa masuk ke objek-objek wisata di atas sangatlah murah.

Biaya tadi belum termasuk jasa orang yang fotoin kami ya.

Karena waktu di Citumang Green Valley ada orang yang nawarin jasa untuk membawakan kamera DSLR gue sekaligus mengambil gambar aktivitas kami.

Orangnya itu memotret kami sambil berenang, manjat-manjat tebing dan gelantungan demi mendapatkan hasil foto yang bagus. Orang itu juga berani menjamin kalau kamera tidak akan tercemplung air. Kalau gak salah bayarnya Rp 300.000,-

Berminat ke Wisata Pangandaran? Gue jamin gak akan menyesal. Gak perlu ngeluarin biaya berjuta-juta untuk keluar negeri. Di Indonesia banyak banget tempat wisata yang gak kalah mempesona dari wisata di luar negeri.

Kalau mau kesana, gue bersedia kok untuk diajak. Tapi bayarin ya. Hehe.

Sekian atikel kali ini. Like, share dan follow / subscribe jika kalian suka dengan artikel ini. Kalau kalian mau kasih dukungan buat beli kopi bisa klik atau scan QR Code dibawah. Terima kasih sudah membaca.

https://saweria.co/alvipunyacerita

Salam Anget,

-Alvi Alevi-

Baca juga artikel lainnya di bawah ini. Terima kasih.

Penulis: Alvi Alevi

Male, 1993, Sagitarius, First Child, Indonesian.

2 tanggapan untuk “Objek Wisata Pangandaran Selain Pantai Pangandaran, Green Canyon dan Gua Keramat.”

Tinggalkan Balasan ke Alvi Alevi Batalkan balasan