Entah siapa yang pertama kali menulis kalimat seperti tertulis pada judul diatas. Tapi yang jelas gue pernah baca dari salah satu postingan di instagram.
Gue merasa kalimat itu memang benar banget karena gue benar – benar merasakan ketika sulitnya menemukan orang yang mau mendengarkan cerita gue ketika gue lagi merasa butuh untuk bercerita.
Untungnya gue masih punya orang tua yang belum kecanduan nonton podcast. Jadi gue masih bisa cerita sama mereka.
Gue berpikir kayanya emang sudah waktunya kita mencoba untuk membatasi konsumsi sajian digital yang bertebaran secara gratis di youtube dan atau platform lainnya.
Waktunya kita kembali ke jaman pra digitalisasi dimana kita punya banyak waktu untuk ngobrol dengan pasangan, keluarga dan sahabat.
Gue merasa di jaman sekarang ini banyak orang yang males mendengarkan cerita orang – orang terdekatnya karena mereka takut akan menjadi harus bertanggung jawab untuk memberikan solusi yang tepat. Apa lagi kalau diceritainnya tentang masalah keuangan.
Padahal menurut gue terkadang seseorang hanya perlu didengarkan untuk bisa bangkit dari masalah dan keterpurukannya. Tidak melulu butuh saran dan bantuan.
Dengan kita menjadi lebih terbuka untuk mendengarkan curhatan seseorang tentunya itu juga akan menyadarkan orang yang curhat tersebut untuk lebih terbuka juga untuk mendengarkan curhatan yang lain.
Dan akhirnya makin banyak orang yang akan menjadi lebih bisa menahan diri untuk tidak melakukan curhat di media sosial yang sebenarnya hanya akan memicu perselisihan karena terkadang curhat di media sosial itu mengandung unsur sindir menyindir.
Intinya sih jangan sampai kemajuan teknologi membuat kita menjadi generasi yang tidak perduli dengan orang – orang terdekat kita.
Sekian atikel kali ini. Like, share dan follow / subscribe jika kalian suka dengan artikel ini. Kalau kalian mau kasih dukungan buat beli kopi bisa klik atau scan QR Code dibawah. Terima kasih sudah membaca.

Salam Anget,
-Alvi Alevi-
Baca juga artikel lainnya di bawah ini. Terima kasih.
Setuju banget. Nampaknya patut diduga tingkat interaksi dengan media digital berpengaruh pada rasa apatis seseorang.
Nice Post Mas . Salam Kenal.
SukaDisukai oleh 1 orang
Yup bener bgt. Salam kenal bro.
SukaDisukai oleh 1 orang